Jika kita perhatikan, masih banyak umat muslim yang belum tahu atau menganggap sepele adab makan dan minum dalam Islam. Dan masih banyak pula yang melakukan makan dan minum menggunakan tangan kiri bahkan sambil berdiri. Mungkin dengan adanya berbagai macam alasan tertentu, tata cara umat muslim dalam makan dan minum jadi seperti itu. Padahal telah jelas perintah dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam untuk makan dan minum dengan tangan kanan dan itu bukan sekedar keutamaan.
Allah berfirman dalam Surat An-Nur Ayat 63 yang artinya,
“Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa adzab yang pedih.” (QS An-Nur: 63)
Allah yang Maha Suci lagi Maha Tinggi mengingatkan orang-orang untuk meneladani dan menuruti perintah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam yang itu merupakan jalan, manhaj, cara dan sunnahnya. Barangsiapa menyelisihinya secara lahir dan batin berarti dia berada di mulut jurang kebinasaan dan berada dalam bahaya bahwa hatinya akan ditimpa kekufuran dan kemunafikan serta ancaman adzab Allah ‘Azza wa Jalla. Na’udzubillah.
Mengenai perintah makan dengan tangan kanan ini, dalam sebuah hadits,
Syaikh Salim bin Ied al-Hilali menjelaskan kandungan hadits tersebut sebagai berikut:
- Kewajiban makan dengan menggunakan tangan kanan. Makan dengan tangan kiri tanpa alasan yang dibenarkan adalah haram.
- Segala sesuatu yang mulia harus dilakukan dengan tangan kanan. Sebab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam menyenangi bagian kanan dalam menjalankan kesibukannya.
- Menentang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam merupakan perbuatan dosa. Oleh karena itu Rasulullah mendoakan keburukan bagi orang tersebut. Sebab penolakannya itu disebabkan oleh kesombongan dan penentangannya.
- Pemberian nasihat kepada orang yang makan dan minum berlaku bagi laki-laki maupun perempuan dan juga anak-anak.
- Diperbolehkan memberi nasihat kepada seseorang di hadapan umum, jika mengandung kebaikan bagi semua orang.
- Diperbolehkan mendoakan keburukan bagi orang yang melakukan perbuatan haram karena penentangan dengan kesombongan dan terus menerus melakukannya.
- Kesombongan dan keengganan menjalankan hukum-hukum syariat menyebabkan datangnya siksaan bagi pelakunya.
- Allah Subhanahu wa Ta’ala memuliakan nabi sekaligus hamba-Nya Muhammad shallallahu ‘alaihi wa salam dengan mengabulkan doanya.
Hadist lain yang memerintahkan untuk makan dengan tangan kanan di antaranya:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam memerintahkan seorang anak kecil tatkala makan,
“Wahai anak kecil bacalah bismillah dan makanlah dengan tangan kananmu!” (HR Bukhari 5376 dan Muslim 2022)
Dari sini tampak betapa dianjurkan mendidik anak-anak sejak kecil untuk makan dan minum menggunakan tangan kanan.
Pada suatu ketika pernah Rasulullah berkata kepada seorang wanita ketika makan dengan menggunakan tangan kirinya, “Janganlah engkau makan dengan menggunakan tangan kirimu, sungguh Allah telah menjadikan untukmu tangan kananmu.” Atau beliau mengatakan,“Sungguh Allah telah membebaskan untukmu tangan kananmu.” (HR Ahmad dalam Musnad (16756), dishahihkan al-Albani dalam Jilbab Mar’ah al-Muslimah)
“Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaklah makan dengan tangan kanannya. Dan apabila minum maka minumlah dengan tangan kanannya, karena sesungguhnya setan makan dan minum dengan tangan kirinya.” (HR Muslim 2020, Timidzi 1800, Abu Dawud 3776)
Dan terdapat keterangan bahwa barangsiapa yang menyerupai atau meniru suatu kaum maka dia termasuk golongan mereka.
Dari dalil-dalil yang ada Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah menyatakan haram apabila makan dan minum dengan mempergunakan tangan kiri. (Zaadul Ma’ad II/405 dengan tahqiq al-Arnauth cet 1)
Penggunaan tangan kiri adalah sebagaimana dalam hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Janganlah sekali-kali salah seorang di antara kalian memegang kemaluannya dengan tangan kanan dan janganlah cebok di kamar mandi dengan tangan kanan dan janganlah meniup/bernafas di dalam bejana.” (HR Muslim no. 612)
Segala macam aktivitas seperti di atas adalah kekhususan pekerjaan yang dimiliki oleh tangan kiri. Sedangkan tangan kanan dikhususkan untuk pekerjaan yang berkaitan dengan pekerjaan yang bersih atau suci. Inilah aktivitas yang sesuai dengan aplikasi akhlak yang mulia dan kebaikan.
Source: alhilyahblog.wordpress.com