Bagi umat Muslim, bisa pergi ke Arab Saudi, dan salat di Masjidil Haram serta Masjid Nabawi tentu menjadi sebuah impian. Tapi ternyata di Arab Saudi masih punya masjid lain yang tak kalah bersejarah dan bagus. Sebagai negara tempat lahirnya Rasulullah SAW, Arab Saudi memang memiliki banyak tempat bersejarah. Ada banyak lokasi yang menjadi saksi turunnya mukjizat Sang Rasul.
Untuk mengenang, kini banyak dibuat masjid tepat di lokasi munculnya mukjizat Rasul. Namanya pun diberikan sama dengan kejadian pada waktu itu. Berikut nama-nama masjid tersebut.
1. Masjid Al Ijabah, Madinah
Masjid pertama yang menyimpan sejarah kehidupan Rasulullah adalah Masjid Al Ijabah. Masjid ini berada di Jalan Malik Fadh, Madinah, tepatnya sekitar 385 meter dari Pemakaman Baqi.
Jika dilihat dari luar, mungkin masjid ini tampak biasa saja, tidak ada yang spesial dari bangunannya. Tapi jika ditelusuri, ternyata keistimewaan itu muncul di balik namanya.
Ijabah berarti dikabulkan. Ya, masjid yang memiliki luas 1.000 m2 ini diberi nama Al Ijabah karena dulu Rasulullah pernah berdoa di sana dan dikabulkan oleh Allah SWT saat itu juga.
Ada tiga doa yang dipanjatkan Nabi Muhammad, pertama Nabi SAW memohon agar Allah tidak membinasakan umat Muhammad dengan kekeringan dan kelaparan. Doa ini langsung dijawab dan dikabulkan oleh Allah. Kemudian, Rasul pun kembali berdoa. Di doa keduanya, Rasul memohon agar Allah tidak membinasakan umat Muhammad dengan menenggelamkan. Doa ini juga dikabulkan Allah.
Setelah doa kedua dijawab Allah, Rasul pun kembali berdoa. Di doa yang ketiga, Rasul memohon kepada Allah agar di kalangan umatnya tidak ada fitnah dan perbedaan. Sayangnya, tidak seperti doa pertama dan kedua yang langsung dikabulkan, doa ketiga ini ditunda oleh Allah SWT. Inilah sejarah di balik penamaan masjid.
2. Masjid Qiblatain, Madinah
Jangan kaget begitu lihat ada dua mimbar imam salat saat berada di Masjid Qiblatain. Anda tidak salah lihat, masjid yang berada di Jalan Khalid bin Al Walid, Madinah memang terkenal dengan dua arah kibat.
Dulu, sebelum menghadap Kabah, kiblat umat Islam menghadap Baitul Maqdis di Yerussalem. Kemudian, di masjid inilah untuk pertama kalinya arah kiblat diputar menjadi ke arah Kabah.
Saat itu diceritarakan Rasulullah SAW sedang salat berjamaah dengan para sahabat. Kemudian turunlah wahyu Allah kepada Nabi Muhammad SAW untuk memutar arah kiblat dari Baitul Maqdis ke Kabah di Makkah. Mendengar perintah itu, Rasulullah pun langsung memutar arah kiblat.
Untuk mengenang perubahan arah kiblat, maka masjid ini pun diberi nama dengan Masjid Qiblatain. Bukan cuma itu, untuk lebih mengenang dan seolah membawa peziarah yang datang serasa berada di zaman Rasul, mimbar imam ketika salat menghadap Baitul Maqdis masih ada di sana.
Tidak percaya? Datang saja langsung dan lihat sendiri. Mimbar imam yang pertama masih berupa pasir dan tidak ada sajadahnya. Sebaliknya, mimbar yang sekarang dan menghadap Kabah telah memiliki mimbar khusus lengkap dengan sajadah.
Saat ini, Masjid Qiblatain menjadi salah satu destinasi yang tidak boleh dilewatkan para jamaah haji atau pun umrah, terutama saat berada di Madinah. Mereka ingin melihat sendiri bagaimana bentuk saksi bisu perubahan arah kiblat.
3. Masjid Al Jin, Makkah
Dari Madinah, kini kita berpindah ke Makkah. Mungkin Anda sedikit bertanya-tanya, kenapa masjid ini diberi nama Al Jin? Apakah masjid ini tempat para jin salat? Ternyata bukan, masjid ini adalah saksi bisu ketika jin kafir memutuskan hijrah dan memeluk agama Islam.
Kisah di balik penamaan masjid ini pun begitu terkenal di kalangan peziarah. Jadi, ketika itu diceritakan Rasulullah sedang melafazkan Al Quran di dalam masjid.
Mendengar suara Rasul yang begitu merdu, para jin pun mendekati Rasulullah. Mereka pun menyatakan diri masuk Islam langsung di hadapan Rasulullah. Inilah asal usul mengapa diberi nama Masjid Al Jin.
Tidak seseram namanya yang mengambil kata Jin, Masjid Al Jin atau yang juga biasa disebut Masjid Bai'at justru memberikan kesejukan bagi setiap peziarah yang datang untuk salat. Warna abu-abu yang mendominasi bangunan menambah kesejukan bagi setiap peziarah.
4. Masjid Pohon, Makkah
Masjid keempat yang sayang dilewatkan saat berada di Makkah adalah Masjid Pohon atau Syajaroh. Sama dengan Masjid Al Jin, Masjid Pohon juga sangat terkenal karena sejarahnya.
Sejarah Islam mengatakan dulu Rasulullah SAW pernah berhadapan langsung dengan para jin kafir di masjid ini. Kala itu, para jin memang sengaja datang untuk bertemu Rasul, mereka mempertanyakan dan meminta bukti atas kerasulan Rasulullah SAW.
Sebagai pembuktian, Rasul pun memanggil sebuah pohon yang berada tak jauh dari masjid untuk datang menghampiri mereka. Atas izin Allah, pohon yang dipanggil Rasul pun tercabut dari tanah dan datang menghampiri Rasul.
Selesai membuktikan salah satu tanda kerasulan, Nabi SAW memerintahkan pohon kembali ke tempat asalnya. Lalu bagaimana dengan jin? Mereka mengakui kerasulan Nabi Muhammad SAW dan memeluk Islam.
Saat ini, Masjid Syajaroh yang berada tepat di depan Masjid Al Jin menjadi destinasi wisata religi bagi umat Islam. Selain cerita yang melatarbelakangi penamaan masjid, Masjid Pohon juga dikunjungi untuk mengagumi mukjizat Nabi Muhammad SAW.
5. Masjid Ja'ronah, Makkah
Satu lagi masjid yang menjadi saksi bisu mukjizat Rasulullah SAW, yaitu Masjid Ja'ronah. Masjid ini adalah salah satu lokasi para jamaah haji atau umrah mengambil miqat. Miqat adalah titik awal para jamaah berniat haji atau umrah.
Sebelum menjadi masjid, tempat ini hanya sebuah perkampungan yang bernama Wadi Saraf yang sepi. Tidak ada apa pun selain sebuah sumur. Tempat ini juga beberapa kali dijadikan lokasi miqat oleh Rasul. Untuk menandai, maka dibuatlah sebuah masjid.
Lagi-lagi jika dilihat dari luar, tidak ada yang istimewa dari masjid ini. Semua tampak normal dan biasa saja, tapi cobalah bertanya pada pemandu wisata umrah atau haji Anda, sebuah cerita menarik tersimpan di sana. Ternyata, di balik dinding kokoh masjid, tersembunyi kisah tentang sumur yang airnya bisa menyembuhkan penyakit.
Menengok sejarah, Ja'ronah ternyata menjadi persinggahan Rasulullah SAW dan rombongan setelah perjalanan jauh. Suatu ketika, Ja'ronah dikunjungi Rasul bersama pejuang Islam lain setelah Perang Hunain. Karena persediaan air habis dan di sana tidak terdapat sumur, Rasul memukul tongkatnya lalu keluarlah air.
Kemudian menyebarlah cerita tentang keberadaan sumur yang berasal dari ketukan tongkat Rasul. Berbekal niat jahat dan ingin membunuh Rasul, mereka pun menebar racun di dalam sumur tersebut.
Atas petunjuk Allah, Rasul pun mengetahui niat jahat kaum musyirikin itu. Kemudian, dengan mukjizat, Rasul pun meludahi sumur tersebut. Seketika air sumur yang tadinya beracun menjadi tawar. Bahkan, sumur ini bisa untuk menyembuhkan penyakit kulit. Sayangnya, saat ini sumur bersejarah ini telah ditutup oleh Pemerintah Arab Saudi untuk mencegah syirik atau perbuatan menyekutukan Allah. Meski begitu, Anda tetap merasakan kehadiran Rasulullah ketika berada di Masjid Ja'ronah.
Source: detikTravel.com